Cakaplagi.com – Kegagalan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi cawapres Anies Baswedan mendapat respon dari berbagai pihak.
Salah satu dari berbagai pihak merespon dan memberikan saran kepada Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dalam gelaran Pilgub 2024.
Ini untuk menunjukkan pemanasan dan pembuktian menuju Pilpres 2029 mendatang dengan cara mengikuti Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Dengan kondisi dinamika poltik seperti ini, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat AHY disarankan terlebih dahulu meraih kursi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2024.
Saran ini disampaikan pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, menyoroti keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena PKB.
Di mana, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi pasangan Capres dan Cawapres yang mendapat dukungan dari tiga partai yaitu, Nasdem, PKB dan PKS.
“Partai yang mengusung ada 3. Tiga-tiganya sama dong, boleh dong sama-sama menuntut jadi cawapres. ‘Partai saya ikut dukung. Tapi Ketum saya harus jadi cawapres.”
“Pokoknya jadi cawapres! Kalo nggak diangkat saya out!’. Lalu masak Anies jadi punya 3 cawapres?” ujar Dokter Tifa dalam tulisannya di media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Minggu (3/9).
Melihat itu, Dokter Tifa menilai bahwa politik memang sadis. Namun demikian, tetap harus mampu bersikap dewasa dalam menghadapi perpolitikan dalam kontestasi di Pilpres 2024.
Mengingat, mendukung seseorang dengan tujuan ingin sama-sama berjuang menegakkan kebaikan, bukan karena ingin jabatan secara instan.
“Mas AHY, ada kursi DKI 1 yang layak diperjuangkan. Untuk pemanasan dan pembuktian layak di 2029. Ayuk, jangan kelamaan mellownya. Lanjutkan perjuangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, gagal menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Anies justru memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, sebagai cawapresnya. Keputusan ini diumumkan dalam konferensi pers di Jakarta, beberapa hari lalu.
Anies mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui proses komunikasi yang panjang dan mendalam dengan berbagai pihak.
“Saya dan Mas Muhaimin memiliki visi dan misi yang sama untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Anies. “Saya yakin, dengan kerja sama yang solid, kami akan mampu mewujudkan visi dan misi tersebut.”
Partai Demokrat dan AHY mengaku kecewa dengan keputusan Anies. Dia mengatakan bahwa Demokrat sudah sejak lama menyatakan dukungannya kepada Anies sebagai calon presiden.
Keputusan Anies Baswedan ini mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung keputusan Anies, sementara sebagian lainnya mengkritik keputusan tersebut.
“Saya mendukung keputusan Anies Baswedan,” kata seorang warga Jakarta. “Mas Muhaimin Iskandar adalah sosok yang tepat untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.”