Apa Itu Carbon Capture and Storage? Penangkapan dan Penyimpanan Karbon

Carbon Capture and Storage

Cakaplagi.com – Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau yang lebih dikenal sebagai Carbon Capture and Storage (CCS) menjadi sorotan utama dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

Belakangan istilah Carbon Capture and Storage sedang menjadi buah bibir setelah muncul dalam debat Cawapres. Di mana hal itu bermula dari Cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Ia melontarkan kepada Cawapres Mahfud MD soal CCS. Sontak saja, pertanyaan itu langsung menjadi perbincangan hangat para masyarakat di Indonesia.

CCS merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dari sumber-sumber besar seperti pabrik-pabrik dan pembangkit listrik, lalu menyimpannya agar tidak masuk ke atmosfer.

Penjelasan CCS: Bagaimana Itu Bekerja?

Carbon Capture and Storage bekerja dengan cara menangkap gas-gas rumah kaca, terutama CO2, yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil. Proses ini melibatkan tiga tahap utama:

  1. Penangkapan: CO2 diambil dari sumber-sumber emisi seperti cerobong asap pembangkit listrik atau pabrik dengan menggunakan teknologi penangkapan khusus.
  2. Transportasi: Setelah ditangkap, CO2 diangkut ke lokasi penyimpanan melalui pipa, truk, atau kapal.
  3. Penyimpanan: CO2 disimpan di lokasi yang aman dan terisolasi, seperti dalam formasi geologis bawah tanah, bekas ladang minyak, atau dalam bentuk cairan di bawah dasar laut.

Manfaat CCS dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Penggunaan teknologi CCS diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan memitigasi dampak perubahan iklim, antara lain:

  1. Pengurangan Emisi: CCS membantu mengurangi jumlah CO2 yang masuk ke atmosfer, mengurangi efek rumah kaca dan suhu global.
  2. Peningkatan Efisiensi Energi: Penerapan CCS pada pembangkit listrik konvensional dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
  3. Dukungan untuk Energi Bersih: CCS dapat menjadi solusi sementara sambil dunia beralih ke sumber energi terbarukan dengan lebih agresif.
  4. Pelestarian Industri Berbasis Karbon: Industri berat yang sangat bergantung pada bahan bakar fosil dapat tetap beroperasi dengan lebih berkelanjutan.

Meskipun memiliki potensi besar, penerapan CCS juga menimbulkan beberapa tantangan seperti biaya tinggi, risiko kebocoran CO2, dan keberlanjutan penyimpanan jangka panjang. Namun, banyak pihak berharap bahwa dengan inovasi dan investasi lebih lanjut, CCS dapat menjadi elemen kunci dalam upaya global untuk mengejar sasaran netral karbon.