Cakaplagi.com – Candi Sukuh, yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah, adalah sebuah situs arkeologi yang sangat menarik.
Meskipun memiliki kemiripan arsitektural dengan bangunan-bangunan suku Maya di Meksiko dan peninggalan budaya Inca di Peru, Candi Sukuh merupakan salah satu dari banyak candi di Indonesia yang mungkin belum seterkenal Candi Borobudur atau Candi Prambanan.
Meskipun begitu, keunikan candi ini patut untuk dieksplorasi, dan ini menjadi bukti kekayaan sejarah Indonesia.
Candi Sukuh adalah bagian dari kompleks candi Hindu di Karanganyar dan terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lokasinya mudah dijangkau, berada di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 1.186 meter di atas permukaan laut. Keadaan alam sekitarnya memberikan udara yang sejuk, menjadikannya tempat yang populer dikunjungi wisatawan.
Candi Sukuh memiliki bentuk yang sangat unik dan sederhana, yang seringkali memukau para pengunjung. Kesenjangan arsitekturalnya dengan Candi Prambanan dan Borobudur mencuri perhatian peneliti Belanda pada tahun 1930.
Mereka menemukan tiga argumen menarik mengenai struktur bangunan ini yang dianggap aneh, salah satunya adalah kesan terburu-buru dalam pembangunannya sehingga strukturnya tidak begitu rapi.
Candi Sukuh pertama kali ditemukan pada tahun 1815 oleh seorang pria bernama Johnson, yang saat itu menjabat sebagai Residen Surakarta.
Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh arkeolog Belanda bernama Van Der Vlies pada tahun 1928. Hal ini mengungkapkan bahwa Candi Sukuh telah ada sejak lama dan masih terjaga dengan baik hingga sekarang.
Jika Anda berminat untuk mengunjungi Candi Sukuh, Anda dapat langsung menuju Kota Karanganyar di Jawa Tengah. Dengan demikian, Candi Sukuh adalah contoh yang menarik dari warisan budaya Indonesia yang belum sepenuhnya diakui secara internasional.
Ulasan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang situs wisata ini di Karanganyar, khususnya Candi Sukuh.