DBD Serangan Kedua, Risiko Lebih Berat dan Cara Penanganannya

DBD Serangan Kedua

Cakaplagi.com – Seseorang yang terkena DBD serangan kedua memiliki risiko lebih berat dari pada gigitan pertama. Ini informasi lengkapnya.

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang cukup umum di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa DBD yang menyerang untuk kedua kalinya dapat menimbulkan risiko yang lebih berat dibandingkan serangan pertama. Hal ini dikenal sebagai infeksi sekunder.

Mengapa infeksi sekunder DBD lebih berbahaya?

Menurut Dr. Soroy Lardo, Sp.PD, K.PTI, FINASIM, seorang dokter spesialis penyakit dalam, infeksi sekunder DBD terjadi karena kompleks antibodi yang terbentuk pada serangan pertama. Kompleks antibodi ini menyebabkan replikasi virus lebih tinggi, sehingga meningkatkan kemungkinan komplikasi serius.

Gejala DBD

Gejala DBD umumnya meliputi:

  • Demam tinggi
  • Nyeri di belakang mata
  • Nyeri sendi
  • Mual dan muntah
  • Bintik merah pada kulit

Pemantauan dan Penanganan DBD

Pemantauan harian trombosit sangat penting dalam menangani DBD. Bila trombosit turun di bawah 100.000 mikro liter, perawatan medis harus segera dilakukan.

Penanganan DBD terbagi menjadi beberapa fase:

  • Fase demam (1-3 hari): Pada fase ini, pasien mengalami demam tinggi.
  • Fase kritis (3-6 hari): Fase ini merupakan fase yang paling berbahaya dan membutuhkan pemantauan ketat. Risiko komplikasi serius seperti syok dan pendarahan meningkat pada fase ini.
  • Fase pemulihan (6-10 hari): Pada fase ini, pasien mulai membaik dan trombositnya meningkat. Pasien dianjurkan untuk beristirahat selama lima hari karena sisa virus masih ada dalam tubuh.

Pentingnya Pencegahan DBD

Pencegahan DBD adalah kunci utama untuk menghindari penyakit ini. Berikut beberapa langkah pencegahan DBD:

  • 3M Plus: Menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta plusnya seperti menggunakan kelambu dan larvasida.
  • Menghindari gigitan nyamuk: Gunakan pakaian yang menutupi tubuh saat beraktivitas di luar ruangan, dan gunakan obat anti nyamuk.
  • Menjaga kebersihan lingkungan: Bersihkan lingkungan rumah secara rutin untuk mencegah nyamuk berkembang biak.

Dengan memahami risiko DBD dan langkah-langkah pencegahannya, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari penyakit ini.