Cakaplagi.com – Kawasan Asia Pasifik sekarang ini jadi pasar utama penjualan mainan seks. Hal ini terungkap dalam pameran mainan seks di China.
Di booth suatu perusahaan bernama Wet Stuff, Ye Pei pria 40 tahun yang merupakan perwakilan perusahaan mengatakan sikap terhadap seks telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir
“Ketika saya berusia 20 tahun, ketika saya pergi membeli kondom di toko obat, saya akan segera memasukkannya ke dalam saku dan kabur,” kata Ye Pei.
“Tapi sekarang… pramuniaga mungkin memberi tahu saya bahwa kondom yang ini sangat tipis, sementara kondom yang ini membuat Anda bertahan lama,” dia tertawa.
Wet Stuff sendiri merupakan pelumas yang ditargetkan di China dengan rasa baijiu, alkohol lokal yang populer. Perubahan lainnya adalah meningkatnya “kekuatan perempuan”.
Hal ini dikatakan perwakilan dari BeU, sebuah merek yang secara eksklusif berfokus pada mainan seks untuk perempuan.
“Semua orang jadi semakin bisa menerima (produk dewasa), daripada merasa malu,” ujarnya seperti cakaplagi.com kutip dari CNN Indonesia, Minggu (21/4/2024).
Sekarang mainan seks pun menggunakan teknologi untuk menggabungkan aspek kesejahteraan dan kesenangan.
Salah satu vibrator yang dipamerkan di pameran tersebut diiklankan mampu memprediksi ovulasi dengan mengukur suhu internal, serta membantu melatih otot dasar panggul.
Yang lain dikatakan mengenali saat penggunanya mencapai klimaks, serta mengingat pola denyut nadi yang membawa mereka ke sana.
Produk-produk silikon yang ramping sangat kontras dengan kios-kios tradisional, yang banyak di antaranya menampilkan dinding-dinding alat kelamin plastik yang mirip aslinya, seringkali sangat besar, dan tidak menggunakan teknologi sama sekali.
“Saya pikir ada banyak hal yang berubah dalam industri ini,” kata Hultman dari Svakom.
“Aspek teknologi, AI… berkembang sangat cepat, akan sangat menarik untuk melihat ke mana arah semua ini. Namun kami punya rencana besar.”