Cakaplagi.com – Sosok Maureen Arlini Wijayanti mendadak jadi topik perbincangan warganet. Semua bermula dari dugaan video viral 1 menit di dalam mobil.
Video viral berdurasi 1 menit itu merekam sosok pria dan wanita sedang bercumbu di dalam mobil. Dugaan sementara sang wanita bernama Maureen Arlini Wijayanti.
Publik yang penasaran lantas mencari sosoknya. Belakangan diketahui bahwa Maureen Arlini Wijayanti, merupakan Aparatur Sipil Negara di Pemko Palembang.
Siapa Itu Maureen Arlini Wijayanti?
Maureen Arlini Wijayanti merupakan seorang perempuan yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Kabar beredar di sejumlah pemberitaan media online sebagaimana dikutip dari menit.co.id pada, Kamis (14/9/2023), terlihat seorang wanita mirip Maureen Arlini Wijayanti.
Di mana dalam narasi pemberitaan media, sosok perempuan terduga Maureen Arlini terekam dalam video viral 1 menit bersama seorang pria di dalam sebuah mobil.
Belakangan pula beredar di berita media online, sosok pemeran pria yang terdapat di dalam video viral 1 menit mirip dengan Pelaksana tugas Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah.
Lantas, bagaimana kelanjutan dari dugaan video viral 1 menit mirip Ahmad Usmarwi Kaffah dan Maureen Arlini Wijayanti? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Dunia media sosial menjadi heboh dengan munculnya sebuah video viral berdurasi satu menit yang mempertontonkan adegan yang dianggap tidak pantas mirip dengan seorang pria yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim dan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Palembang.
Video viral berdurasi satu menit yang mirip Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah dan Maureen Arlini Wijayanti telah menarik perhatian publik setelah tersebar di berbagai platform media sosial.
Pria yang diduga menjadi salah satu pemeran utama dalam video tersebut adalah Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah.
Sementara itu, wanita yang berperan dalam video tersebut dikenal dengan inisial MAR dan diduga sebagai seorang ASN di Pemerintah Kota Palembang.
Video ini dikabarkan terjadi pada bulan Mei 2023, sekitar pukul 18.23 WIB, informasi ini berdasarkan tangkapan layar yang beredar di media sosial.
Pihak kepolisian telah segera mengambil tindakan untuk menyelidiki kebenaran video viral berdurasi satu menit yang beredar di media sosial ini.
Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi, telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Namun, AKBP Andi juga memberikan peringatan bahwa tahun ini merupakan tahun politik, sehingga mereka harus berhati-hati dalam mengungkapkan detail lebih lanjut.
Selain itu, hingga saat ini, pihak kepolisian belum menerima laporan yang berkaitan dengan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam kasus ini.
Jika ternyata video tersebut benar adanya, penyebar akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, khususnya UU ITE.
Wanita yang terlibat dalam video tersebut telah diidentifikasi sebagai Maureen Arlini Wijayanti, seorang ASN yang bertugas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Kota Palembang.
Kepala Bappeda Litbang Palembang, Harrey Hadi, telah mengonfirmasi pekerjaan Arlini di lembaga tersebut.
Setelah foto-foto yang terkait dengan video tersebut mulai beredar, Arlini mengajukan pengunduran diri sejak tanggal 6 September 2023.
Namun, perlu diingat bahwa kita harus menerapkan asas praduga tidak bersalah hingga pembuktian yang lebih lanjut.
Meskipun enggan memberikan komentar terkait foto-foto tersebut, kinerja Arlini selama bekerja dinilai cukup baik.
Pada 6 September lalu, jagat maya dihebohkan oleh foto-foto yang diduga menampilkan Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, bersama seorang perempuan berhijab.
Foto-foto ini diunggah oleh akun Instagram @arlinisayangkaffah. Meski akun tersebut memiliki 85 pengikut dan hanya mengikuti 25 akun, foto-foto ini menjadi viral di media sosial.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Muara Enim, Ardian Arifanardi menduga bahwa akun tersebut merupakan akun palsu.
Ardian Arifanardi telah melaporkan akun tersebut ke Kementerian Komunikasi dan Informatika karena dugaan bahwa akun tersebut dibuat dengan tujuan merusak citra Pemerintah Kabupaten Muara Enim.