Cakaplagi.com – Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, pada Jumat (15/3/2024), menegaskan penolakannya untuk mendukung Donald Trump dalam pencalonan presiden AS akhir tahun ini.
Mike Pence menyampaikan sikapnya tersebut dalam wawancara dengan saluran televisi AS, Fox News, dengan mengatakan, “Tidak mengherankan bahwa saya tidak akan mendukung Donald Trump tahun ini.”
Alasan utama penolakan Pence berkaitan dengan peristiwa penyerbuan Gedung Kapitol di Washington DC oleh pendukung Trump pada 6 Januari 2021.
Pence menilai insiden tersebut sebagai salah satu alasan dia menolak mendukung Trump, yang merupakan atasannya dari 2016 hingga 2020.
Pada saat itu, Trump diduga mengkritik Pence karena tidak menghalangi pengesahan hasil pemilihan presiden AS 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Pence juga menyoroti perbedaan pendekatannya dengan Trump dalam berbagai kebijakan, meskipun Trump mencalonkan diri kembali sebagai calon presiden Partai Republik meskipun menghadapi masalah hukum dan kontroversi.
Meskipun Pence bangga atas pencapaiannya sebagai wakil presiden di bawah kepemimpinan Trump, dia menyatakan bahwa Trump telah mulai menjauh dari agenda konservatif yang mereka dukung saat memimpin AS.
“Saya harus menekankan bahwa selama kampanye pencalonan presiden, saya menyoroti perbedaan signifikan antara saya dan Trump dalam berbagai hal yang lebih dalam daripada sekadar perbedaan pandangan,” kata Pence.
Dia juga mencatat perubahan sikap Trump dalam berbagai isu, termasuk penanganan utang negara, hak aborsi, dan hubungan dengan China serta aplikasi TikTok.
Meskipun Trump telah berupaya mempengaruhi kebijakan aborsi di AS melalui penunjukan pejabat, Pence mencatat bahwa Partai Demokrat telah memperoleh dukungan yang signifikan dengan memperjuangkan hak reproduksi.
“Donald Trump mengejar agenda yang bertentangan dengan agenda konservatif yang kami bangun selama empat tahun terakhir,” ujarnya. “Itulah sebabnya, hati nurani saya tidak dapat mendukung Trump dalam kampanyenya kali ini,” tegas Pence.
Meskipun sebagian besar rival Trump di Partai Republik telah menyatakan dukungannya, seorang calon presiden potensial dari Partai Republik, Nikki Haley, belum mengungkapkan sikapnya terhadap Trump setelah membatalkan pencalonannya.
Di sisi lain, penentang Trump dari Partai Republik, seperti mantan anggota DPR AS Adam Kinzinger, dan mantan juru bicara Barack Obama, Tommy Vietor, memuji keputusan Pence.
Pence menegaskan bahwa meskipun menolak mendukung Trump, ia tetap setia pada Partai Republik dan tidak akan mendukung Joe Biden.