Cakaplagi.com – Kueri terkait video viral pacitan 35 menit mendadak populer di mesin pencarian google. Ini merupakan konten video kursi sofa jadi saksi bisu.
Jagat maya saat ini sedang ramai membicarakan sebuah video berdurasi 35 menit yang viral di Pacitan. Video ini telah mencuat di Twitter dan menjadi begitu populer.
Sehingga banyak orang mencarinya menggunakan kata kunci tersebut di Google Trends. Kini, masyarakat aktif mencari tautan video tersebut yang begitu terkenal di Twitter.
Banyak platform media sosial seperti TikTok, Instagram, Telegram, dan YouTube juga menjadi sasaran pencarian video ini. Namun, apa sebenarnya isi dari video viral berdurasi 35 detik ini?
Pada hari Senin, 4 September 2023, ada beberapa versi yang mengklaim bahwa video ini menampilkan adegan yang tidak senonoh antara dua pelajar SMP di Pacitan.
Kedua pelajar tersebut adalah siswa dan siswi SMP yang belajar di salah satu sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Ngadirejo, Pacitan.
Menurut seorang siswi SMP, video viral Pacitan 35 detik ini pertama kali muncul di grup-grup WhatsApp. Awalnya, video tersebut muncul di grup-grup WhatsApp SMP, kemudian menyebar ke grup-grup WhatsApp SMP di Pacitan.
“Itu videonya banyak yang beredar. Ada adegan yang sendiri, ada berdua. Awalnya beredar di grup SMA, lalu di grup SMP,” kata salah seorang pelajar di sekolah tersebut.
Dalam banyak versi yang beredar, ada yang menyebut bahwa ada versi asli video ini yang berdurasi 35 menit. Selain itu, ada juga klaim bahwa video tersebut menunjukkan adegan yang tidak pantas yang dilakukan oleh pemeran wanita.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa video viral Pacitan 35 detik di Twitter sebenarnya bukan kasus konten vulgar yang melibatkan dua pelajar.
Sebab, kasus konten vulgar ini sebenarnya sudah berlangsung sejak Mei 2023, dan kedua murid tersebut sudah mendapat sanksi dari pihak sekolah.
Terdapat juga versi lain yang menyebutkan bahwa viralnya video ini terkait dengan peristiwa lain yang terjadi di Pacitan baru-baru ini.
Menurut saluran YouTube Sunandar Upil pada Senin, 4 September 2023, kasus ini sebenarnya merupakan tindakan pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya di Pacitan.
Menurut cerita yang beredar, saat guru tersebut sedang mengajar dan berada bersama para muridnya, dua siswa tidak ada di kelas.
Guru tersebut kemudian bertanya kepada rekan-rekan sekelasnya tentang keberadaan dua siswa tersebut, dan rekan-rekan sekelasnya mengindikasikan bahwa kedua siswa yang tidak hadir mungkin sedang melakukan aktivitas yang tidak pantas di lantai atas.
Akhirnya, guru tersebut meminta beberapa murid untuk mencari kedua siswa yang tidak hadir. Setelah kedua siswa tersebut ditemukan dan dibawa ke hadapan guru, sang pendidik tersebut mengucapkan kata-kata yang tidak pantas terkait dengan mereka.
Video ini kemudian menjadi viral di media sosial, dan kepala sekolah memanggil guru tersebut untuk klarifikasi.
Meskipun sang guru yang melakukan pelecehan mengklaim bahwa tindakannya terhadap dua siswa tersebut adalah tindakan yang tepat, kepala sekolah mengkritiknya karena ada bukti yang menunjukkan bahwa siswi SMP tersebut hanya terlambat masuk kelas karena sedang membeli makanan.
Sementara itu, siswa SMP lainnya tengah melakukan aktivitas lain. Ini bukan kasus tindakan yang tidak pantas, karena mereka tidak berada bersama-sama.
Orang tua salah satu siswa SMP bahkan mengaku tidak puas dengan tindakan guru tersebut dan memprotes perilakunya. Ini setidaknya menjelaskan latar belakang munculnya video viral Pacitan 35 detik di Twitter yang sedang heboh.