Cakaplagi.com – Nama Bobon Santoso viral di media sosial setelah berbicara soal Papua sambil menangis di Podcast Close The Door Dedy Corbuzier.
Bobon Santoso adalah seorang Youtuber Indonesia, yang sering membuat konten masak besar dan dibagikan kepada masyarakat luas.
Bertandang ke Podcast Close The Door Dedy Corbuzier, Bobon tampak menangis ketika sedang berbicara kondisi Papua.
Baru-baru ini, seorang kreator konten asal Bali bernama Bobon membagikan pengalamannya yang menyentuh hati saat mengunjungi Papua.
Ia menceritakan kisah seorang lansia di sana yang bahkan tidak mengetahui apa itu sapi. Hal ini membuatnya sedih dan prihatin terhadap kondisi masyarakat di Papua.
“Ada satu lansia di sana yang ketika ditanya pernah makan sapi atau tidak, jawabannya bukan pernah atau tidak, tapi tidak tahu sapi. Jawabannya seperti itu. Dari situ saya sedih,” ungkap Bobon.
Kesedihan Bobon semakin menjadi saat ia menceritakan pengalamannya kepada Dedy Corbuzier. Ia bahkan tak kuasa menahan tangisnya.
“Kalaupun hari ini saya nangis buat Papua, saya bangga. Nangis buat orang Papua, saya bangga,” tambahnya.
Tak hanya Papua, Bobon juga menyinggung tentang kondisi Rohingya di Indonesia. Ia mempertanyakan mengapa pemerintah lebih fokus mengurus masalah luar negeri dibandingkan dengan kondisi saudara-saudara di Papua yang sedang mengalami kesulitan.
“Faktanya kita punya saudara yang lagi susah, tapi kita capai-capai urus luar negeri (Rohingya),” ujarnya.
“Belum lagi kasus orang Rohingya. Saya lihat sendiri di Papua itu seperti bagaimana,” tambahnya.
Dedy Corbuzier pun terharu dengan kesaksian Bobon tentang Papua. Ia memuji Bobon atas kepeduliannya terhadap masyarakat di sana.
“Kamu luar biasa, Bon,” kata Dedy.
Dedikasi Tinggi Bobon Santoso untuk Papua
Bobon menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap Papua. Ia bahkan rela menjual mobilnya Toyota Alphard untuk membiayai kegiatan masaknya di sana. Memasak di Papua membutuhkan biaya yang besar, dan Bobon tidak ingin terhalang oleh masalah keuangan.
“Kita influencer punya opsi kerja sama dengan brand, tapi kalau mendadak biasanya susah,” ujarnya.
“Tak ayal, saya berniat menjual mobilnya itu.”
Bagi Bobon, memasak di Papua bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan. Ia ingin membantu masyarakat di sana dan memberikan mereka momen yang menyenangkan melalui masakannya.
“Konteksnya masak, tapi sebenarnya berbagi kebahagiaan di Papua. Karena saya ini juga berawal dari orang yang tidak punya apa-apa,” pungkasnya.
Kisah Bobon ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli terhadap kondisi masyarakat di Papua. Ia menunjukkan bahwa dengan tekad dan dedikasi, kita dapat membantu orang lain dan membuat perubahan positif di dunia.